Senin, 23 Juli 2012

SELAMAT: SYEH aLAMATnya

Perjalanan ini benar-benar meyakinkanku atas satu hal, bahwa syeitan, malaikat dan tuhan itu adalah satu kesatuan, dia-dia juga yaitu ROB. Sedangkan makhluk yang bernama manusia itu adalah asisten ROB, hanya saja, untuk skala manusia dia tidak dapat menjadi rob, dia akan menjadi makhluk yang terpisah, yaitu ada manusia yang menjadi syeitan dan ada juga manusia yang menjadi malaikat. Pada tataran khusus, mungkin karena pertimbangan menjaga kembalinya kesetimbangan jagad besar maka dibutuhkan rob kecil, skala manusia yaitu para rasul, nabi, ambiya, dan waliullah.

Pada saat manusia dengan takdirnya harus menjadi syeitan, maka perilakunya benar-benar destruktif. Skala kedestruktifannya dapat diukur dari dampaknya terhadap jagad, mulai yang paling kecil dirinya, kemudian keluarganya, kemudian lingkungan dimana dia tinggal, kemudian kelompoknya, kemudian negaranya, dan terakhir bangsanya yaitu bangsa manusia.
Begitu juga dengan manusia yang harus berperan sebagai malaikat, secara knstruktif dia selalu bisa membuat penciptaan yang cenderung mengarah pada kemuliaan manusia.
Tentu saja, jika kedua hal tersebut mengarah pada satu titik tidak seimbang yang dapat menggelincirkan jagad besar, dibutuhkan sang penyeimbang, merekalah yang dapat meletakkan sifat syeitan dan malaikat pada proporsi yang sebenarnya secara tepat, mulai dari dirinya, lingkungannya sampai jagad besar.
Dari ketiga kedudukan tersebut, sebenarnya tidak ada yang lebih unggul dan perlu diunggulkan, karena semuanya mengarah pada dan atas nama kebahagiaan.
Itulah sesungguhnya yang disebut keadilan bagi ROB khalik, yang diberikan kepada makhluk.

Yang menjadi persoalan adalah kapan turunnya rob kecil tersebut?
Tatkala hempasan ANGIN terlalu besar, dan kesetimbangan yang seharusnya  dapat berjalan secara otomatis, tidak dapat difungsikan, dibutuhkan sang pengendali di dunia ini, dialah rob makhluk yang disebut khalifah fil ard.

Jadi apa sesungguhnya ANGIN tersebut?
ANGIN.....NGINA......

apa?
ya....itu dia khalifah fil ard dibutuhkan jika sesama makhluk telah saling menghina. Bukankah sesuatu itu ada karena diadakan oleh yang maha ada?
bukankah menghina makhluk sama dengan menghina tuhannya?
bukankah menghina penghuni ceruk sama dengan menghina jagad?

Terus apa yang ditulis dan dilihat oleh njeng rasul itu?
Bukankah njeng rasul itu mengatakan bahwa alquran dan hadits merupakan pegangan jika ingin SELAMAT?

Namanya juga pegangan, namanya juga petunjuk, gunakan sebagai manual mengoperasikan android. Android kan gunanya untuk menghubungi tuhannya.......

Heeh jing....
SYEH aLAMATnya....ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar