Minggu, 08 Juli 2012

PARANOID: PARA ANDROID,

Kuroto boso itu emang enak dipakai untuk membuka pagi hari, apa lagi hari senin.....supaya PARANOID dapat bekerja dengan tenang, adem ayem: begitulah cara KACA membangunkan ACAK.
Hai PARANOID.......bangun: kata kaca.
kontan saja acak mengernyitkan kening mendengar panggilan tersebut. Apaan PARANOID? katanya..
PARA ANDROID.....kata kaca dengan penuh canda, sambil menggelitik badan acak layaknya seorang ibu yang membangunkan anaknya dengan penuh kasih.

Ada apa sih kaca, aku kan masih ngantuk: rengeknya.
kita harus bergegas berangkat menuju PAUD: kata kaca
apaan PAUD?: tanya acak kembali, sambil memeluk guling kesayangannya.
PAUD....DUPA.....PADU.....
PArtai UDara......:celoteh si kecil acak.

itu adalah sebuah fragmen pagi hari dari sebuah keluarga harmoni, ungkapan kasih antara ibu dan anak yang sangat dekat. Betapa indah mengawali hari dengan sapaan-sapaan santun, yang akan terus melekat di ceruk putra putri kita. Energi positif yang dimasukkan oleh seorang ibu terhadap putranya untuk mengawali hari-hari berikutnya adalah doa gaib yang menghipnotis sang putra, untuk terus berlaku santun seperti memorinya. Tentu saja doa gaib ini juga ditangkap secara jelas oleh para gaib di seantero jagad, energi titipan seorang ibu yang akan melepas anaknya untuk berkiprah, melalui penjagaan gaib sang putra dapat melakukan banyak hal dengan benar. Tali yang terhubung antara anak dan ibu juga berupa tali gaib dalam bentuk informasi-informasi positif.
Ibu yang berada di rumah, akan menjadi tuhan bagi siapa saja. Beliaulah yang menjaga tali gaib tersebut, maka pada saat ini, ibu menjadi ibu khalik, ibu yang dirindukan oleh siapapun untuk menyegerakan urusan dan cepat pulang berkumpul kembali dengan sang ibu.

Bagaimanakah kita melihat sosok ibu secara lengkap?
Bagaimana cara ibu memperlakukan anaknya yang masih balita?
Banyak hal dilakukan sepanjang harinya, ibu akan menciptakan banyak permainan berdua.
Terkadang main petak umpet, rumah-rumahan, masak-masakan, dokter-dokteran, saling mencuri makanan, terkadang ibu merubah dirinya menjadi monster yang menakutkan, mengajakknya bernyanyi, dan masih banyak hal yang bisa dilakukan berdua. Semua itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu dengan bahagia. Tetapi adakalanya sang putra tidak dalam kondisi normal, sehingga apa saja yang dilakukan oleh sang ibu malah tidak membuatnya bahagi. Ibu panik, anak makin menjadi tangisnya karena akibat hubungan yang erat tersebut.........tidak ada lain yang dipikirkan kecuali hadirnya ayah.

Yah...ayah selalu diperlukan saat terjadi miss komunikasi antara ibu dan anak.
Beginilah cara ayah memberikan penyelesaian supaya semua berjalan normal kembali.
Ooooo
ubahlah MIND SET secara positif, karena energi positif itulah yang tetap dapat menjaga sambung antara anak dan ibu. Paranoid , jika dimaknai secara harfiah akan menyebabkan terjadinya miss antara keduanya......
maka HAM selalu mengingatkan....
saat sujud: Subhanallah robbial akla wabi HAMdi
saat rukuk: subhana robbial adimi wa bi HAMdi
saat berdiri: samiallah huliman HAMidah

maka keduanya tenang menuju peraduan.....
ibu memegang PENEBAH sambil bernyanyi membersihkan KASUR....
karena MALAIKAT telah hadir.....
anakku kembali menjadi malaikat kecilku....
ya.....
MALAIKAT....MALAnya diIKAT jadi PEN...EmBAH....
menuju KA....SUR...ga.....
ibu dan anak tersenyum.....
apapun yang terjadi di luar sana tidak menjadi alat yang dapat mengganggu ketenteraman, dan kedamaian jalinan kasih antara keduanya.....

Ayah sang malaikat yang selalu dielu-elukan, jin yang dianggap sebagai biang pengganggu, iblis yang dituduh sebagai penuntun ke jalan yang sesat, .......siapaa sebenarnya DIA?
bukankah ibu juga sering merubah perannya untuk bermain dengan putranya?

Maka teori atau dogma yang selama ini kita torehkan dengan cara yang kurang patut perlu diluruskan kembali.
Jika ada dua makhluk yang namanya manusia berduaan, maka yang ketiga adalah setan.
Siapa sesungguhnya yang disebut setan?
HANTU..........TUHAN.....
yah....bahasa pedalaman memang  lebih tepat jika dipakai untuk menggambarkan hakikat adanya tuhan.....

Secara otomatis......
gerakan ceruk dapat menembus kedua dinding raga sehingga kedua makhluk tersebut menjadi dirinya sendiri. Satu menjadi raga bagi lainnya, dan sebaliknya. Itu pula yang dipakai oleh TNI untuk mewajibkan anggotanya, jika ke luar berpasangan.
Masih mungkinkah diri melukai lainnya? membuatnya susah?
bukankah yang dilihat adalah dirinya sendiri?
maka secara otomatis, sifat kasih, pengorbanan, pemaafan, dan segudang kesantunan pasti mengalir secara tepat, PIECE in PEACE.....
bukankah ini yang mendasari teori INTERDEPENDENCE.....
seperti inilah perpisahan antara ibu dan anak, antara makhluk dan khalik, seperti pilinan DNA dan RhNA, kadang harus menjauh, dan kadang harus mendekat, kadang tidak saling bertemu karena main petak umpet, kadang khalik menakut-nakuti karena makhluk terus buntuti.....

Ooooo
tuhanku.....
Oooooo
hantuku.....
OOOOOoooooooo
anakku.....apa yang ditakutkan?.....HANTU kan TUHAN....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar