Minggu, 08 Juli 2012

LAIL lah MAJmur

Nonton film charlie caplin itu menyenangkan dan tidak membosankan karena pesan-pesan moral disampaikan dalam ungkapan cerdik, dikemas dalam bahasa menarik yaitu bisu. Membicarakan film bisu sepetinya tidak asing bagi kita. Beberapa ilmu sangat dialergikan karena menggunakan media bisu untuk mengumpulkan energi bathin. Seberapa besar energi dapat dikumpulkan, sebesar itu pulalah usaha yang dibutuhkan untuk mengumpulkannya.

Gerakan bathin memang sangat berpengaruh secara signifikan terhadap penangkapan informasi jagad, apa harus berbuat bagaimana atau siapa harus berbuat apa. Acak benar-benar mati langkah, ketika diam-diam dia teringat kisah TITANIK yang mempengaruhi pikirannya, karena kisahnya sangat mirip dengan apa yang dialaminya.
Yah....TITANIK...mengapa dapat berubah menjadi TITA...NIKnya.
jika NIK adalah nomer pegawai, maka pekerjaanku adalah TITA atau berkata...karena jika di cerminkan menjadi ATIT, yaitu kata sakit bagi para balita.
Menilik cerita yang berbau sara tersebut, perpisahan yang disebabkan oleh keadaan, gap yang lebar, jurang pemisah yang dalam menimbulkan rasa yang menembus daerah paling dalam yaitu ceruk. Titanik terbelah sebenarnya lebih pada terpisahnya pegangan tangan sepasang kekasih. Dari ketidakberdayaan keduanya itu, berlanjut pada ceruk keduanya terbakar oleh tetesan air mata, sebagai konsekwensi logisnya maka kapal yang didesain sedemikian cermatnya terbelah menjadi dua.

Sampai saat ini, kisah-kisah seperti titanik masih saja terulang dan berulang. Apakah itu sebagai pertanda bahwa titik amplitudo tercapai dan segera menuju perjalanan dengan arah berbalik. Mungkin ini sebuah teori space, time, and place yang baru.
Mikrokosmos akan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap makrokosmos. Kekuatan gaya tariknya sangat tergantung pada posisi kejadian dalam grafik sinusoidal. Pada titik puncak, sebuah kejadian memang harus terjadi, dimana terjadinya, serta waktu terjadinya merupakan satu kesatuan yang rumit tapi tidak tertutup kemungkinan dapat dijelaskan dengan sangat sederhana, tentu saja. Kekuatan energi magnetik tarik menarik dapat ditangkap oleh seseorang yang entah bagaimana ceritanya atau katakan saja ketiban sampur mendapatkan tugas tersebut.

Aku (makhluk) berkata seperti ini, karena aku mengalaminya. Aku bisa mengukur secara tepat, seberapa kuat energi yang terjadi, dengan cara menjauh dan mendekat titik pusat energi, seperti layaknya magnit dalam medan magnit. Aku juga telah mencoba beberapa kali menguji seberapa besar efektifitas energi yang ada dalam cerukku untuk menggerakkan dan digerakkan oleh pusat magnit. Itu sebabnya aku dapat menarik kesimpulan bahwa yang menggerakkan alam semesta ini adalah energi yang terdapat di dalam pusat bumi, kemudian diperkuat oleh ceruk makhluk di muka bumi. Kekacauan terjadi, jika ceruk di muka bumi tidak berfungsi, pengaruhnya semakin signifikant dalam perbandingan lurus.

Sangat mudah mencerna fenomena tersebut, raga makhlk  bumi terdiri dari bahan dasar tanah coklat, yang sangat berharap guyuran air hujan, tanpa air hujan pun sebenarnya tanah tetap dapat menumbuhkan pepohonan selama ada air permukaan. Fungsi utama langit adalah menyediakan udara supaya proses hidup dan kehidupan berjalan lancar, mengalir sesuai dengan jaring-jaring kehidupan dan rantai makanan.

Ikatan ini sangat erat dengan makhluk yang bernama manusia. Bagian luar tubuh manusia juga terdiri dari bulu yang dapat dianalogkan dengan pepohonan. Pori-pori adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan air dapat diidentikkan dengan sumber-air yang ada di permukaan bumi. Dan seterusnya, dapat dianalogkan antara manusia dengan bumi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap kejadian yang berlangsung di alam, secara otomatis juga terjadi pada manusia. Hanya saja, tingkat sensitifitas keduanya sangat tergantung dengan energi yang berada dalam ceruk. Lemahnya sensitifitas akan menimbulkan kekacauan, kekacauan yang terjadi kait mengkait tak berujung, tidak berawal dan tidak berakhir.

Sebagai saran tentu saja, sangat tidak bermanfaat mencari sebab akibat, lebih tepat jika menyadari keadaan dan mencoba mengirimkan energi positif. Dengan mengirimkan energi positif, kekacauan menurun, maka kesehatan masyarakat meningkat. Dengan meningkatnya kesehatan masyarakat maka alam menjadi lebih sehat karena ceruk lebih tenang, air mata tidak perlu berada di ceruk tapi berada di alam dalam bentuk hujan. Ceruk yang tenang akan mengirimkan energi positif ke raga sehingga raga melakukan aktifitas secara positif. Karya manusia yang dihasilkan oleh ceruk yang bahagia berdampak pada ketenangan alam secara keseluruhan.

Ini informasi koran buatan ACAK.......tentu ngacak.......
karena HAM jadi problema, padahal jika dianalisa secara positif ternyata HAM merupakan peringatan permintaan ceruk.

Coba kalau HAM adalah....subhana robbial akla wabi HAM di.....
kan mengingatkan sujud?
Makanya HAM jadi makhkota, dibawa kemana-mana, dan diperebutkan....
Coba kalau HAM dicerminkan menjadi MAH, kalau di duakalikan kan jadi MAMAH?
baguskan? ingat mama....maksudnya Allah...
HAM jika dikaitkan dengan BURGER.. ...
BREAD-JAM-BREAD....tetap bagus....
BREAD.....Be READ...bacalah...
JAM....MAJ...MAJmur....
BREAD...Be READ....bacalah...

Secara cepat informasi itu di kirim oleh ceruk kemudian ditangkap alam dan kembali lagi ke ceruk, mengirim informasi ke raga........dan happy...

Maka konsentrasi restorasi adalah menembus dinding ceruk. Untuk menembusnya tentu dibutuhkan energi positif.......
..................
lho kok berhenti.......
ya ini masalahnya.....
energi positif ini yang sedang aku cari.......

lhe ala......
Majnun ya.....
pasti cari LAIL lah.....
mang siapa MAJnun?....
kalau dia MAJmur syarif bagaimana?

Wadow......
kacau deh....
cerita LAIL lah MAJmur...

 Nggak...KACA...ku serius nih.....
apa sebenarnya yang dikirim oleh informasi
BREAD
 JAM
BREAD
kenapa kam senyum-senyum//////

Yah....
aku menangkap sinyal langit mo bunyikan peluit....gerah kali....
dan perut bumi juga sudah mules......
terus.......
aku dan kau bilang.......JAM.....
maksud loe?
ya.....nggak jadi ah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar