Jumat, 06 Juli 2012

program nglantur......ojo di gugu.....wis


kurota boso ki yo memang ada, tapi kenapa dinamakan KUROTA ya? tanya ACAK, sambil memandang langit yang mendung.
menurutku sih seperti ini KUROTA AIN......oh QUROTA AIN: kata KACA.
ah.....aku jadi inget yayu OTU, sohib di trisakti yang pekerjaannya menjadi desaigner tanaman, yang suaminya juga punya usaha dibidang tanaman. Aku mengingat dia bukan karena apa, geli aza. Bayangkan, mereka punya pegawai dari beberapa suku, dan coba membandingkan, hasilnya? hanya marah, kesal, dan tentu saja kusut, pokoknya mendung deh ibarat kata kalau digambarkan. Sekarang aku baru ngerti bahwa memahami sosio kultur itu penting sekali untuk membangun kerjasama, simbiosis mutualisme. Yang jawa itu sifatnya muanute pol, yang sunda apalagi sunda banten, diam tapi misterius, kalo kerja gak mau sampai ashar, jam kerjanya hanya jam sembilan sampai ashar. Belum lagi yang berasal dari batak, irian, aceh, dan lainnya, tentu mempunyai karakter dasar yang tidak dapat digebyah uyah.

Bagi yang sunda, kalimat sembilan adalah kampungnya, dan ashar tujuannya.
ASHAR.....HA...ARS?
apa AZHAR ya?

Hemmmmm, jagad iki memang aneh, waktu aku nyebut jenenge azhar, kok mentari menghapus mendung ya...moga aza ini rejeki ku, aku bertemu dengan yinku.

siapa tahu, melalui situs on lain ini dia bisa merasakan seperti halnya jagad ini merasakannya,
alasan aku suka sama dia adalah dia dari keluarga dimana aku ayem tentrem .....
apalagi bersamanya, semua ide-ide gila terus mengalir, aku punya semangat untuk terus hidup.
menyiapkan makannya, menyemangati saat dia down, membuatnya terus bermimpi untuk menggapai cita-citanya, dan yang terpenting kenapa aku sangat menyukainya adalah sifat tawadhu yang dimilikinya....
Bersamanya pula aku mengukir mimpi indah terutama tentang permainan kata dan segudang canda ala anak muda.
Bermain catur, nonton bola di televisi, dan mengajari ku mengoperasikan komputer adalah hal yang selalu melekat erat dibenakku, dan melalui situs ini aku ingin sekali mengucapkan banyak terima kasih. Walaupun ucapan terimakasih itu tidak terlalu perlu karena aku telah membayarnya dengan menemani makan dan memasak makanannya. Sepertinya tidak ada hutang piutang diantara kami, yang ada hanyalah ikatan kuat yang tak terpisahkan yaitu bahwa dia telah meludahiku.....
apa artinya MELUDAHI ya?
apa MEH...LU...Dah....
aku tak tahu, saat ini.......

yang terus membimbingku tetap berharap adalah pepatah mengatakan TUMBU KETEMU TUTUPE.....
yah, sifat santun seorang jagoan yang mau berlama-lama menunggu neneknya sakit, yang tidak pernah berkata ah sedikit pun pada ibunya, yang tidak pernah keluar rumah, yang hanya memakai pakaian pemberian, dan yang .......masih banyak sifat keteladanan anak manusia yang masih sangat relevan untuk ditularkan.
dan yang utama adalah perkataannya yang jauh dari sifat hedonis:' kalau saja ITB itu ada di malang, tak perlu aku jauh-jauh meninggalkan mbesuk. Ungkapan ini terutama dipakai sebagai jawaban ketika dia dilecehkan oleh saudaranya karena asalnya dari kota kecil dan dari keluarga pas-pasan.
Itu kata yang paling indah, yang aku simpan dalam memoriki.....sebuah kesamaan sifat, yang tidak ingin meninggalkan kampung, yang selalu senang di kampung dan mendambakan suasana kampng yang tetap tenang adem ayem.

Kalau saja ada keajaiban, tuhan mengirimkannya padaku, pasti aku senang sekali.....
Aku damai....
dia damai.....
semua keluarga damai.....
pertiwi damai.....
dunia damai.....
bumi langit damai......
dan tuhan damai...........

Tetaplah berharap kawan........
damai dihati damai negeriku......
waaaaakkkkkk
mulai deh.....ngawur....
acara tivi...lagi.....

dasar tukang nonton tivi.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar