Selasa, 03 Juli 2012

NASIB VIKING yang tersandera oleh program bajakan

Menilik pernak-pernik tempat nongkrong anak muda jaman sekarang fakist jadi merasa nggegirisi. Betapa tidak, tempat itu tidak seperti layaknya tempat nongkrong para fakist. Tempat nongkrong fakist biasanya ya di bawah pohon, di saung dekat pematang sawah, di depan rumah berupa bale, atau di atas pohon membuat rumah pohon. Terkadang fakist melakukan kongkow-kongkownya di sekitar pelataran masjid, dan paling norak adalah di pos jaga atau gardu ronda kampung. Tentu saja suasana kondusif untuk berfikir positif sangat dimungkinkan sehubungan dengan pencarian jati dirinya. Mereka akan sangat luas mendefinisikan siapa AKU, sangat mungkin mendekati benar pemaknaan aku sang pemilik.........
Untuk menuju tempat berkumpul, mereka cukup berjalan kaki, paling banter ya naik sepeda atau nggenjot becaknya. Berkumpul dengan bekal atau biaya minim, murah meriah, akan menyisakan rasa behagia dan yang tersimpan erat dalam ingatan adalah kebahagiaan, damai di hati dan juga lingkungan.

Lain lagi dengan para pemuda yang menganggap dirinya moderen, dengan perlengkapan terbaru, dengan niatan tak tentu, dan dengan cara tak mutu mereka melakukan pertemuan dan membangun kebersamaan. Tempat-tempat yang dianggap prestisius seperti destro, kafe, mall, excutive member, planet hollywood merupakan tempat favorite yang akan menamabah nilai kebersamaan tersebut. Tempat yang penuh dengan hingar-bingar sangat tidak kondusif untuk melahirkan suasana adem ayem. Lalu bagaimana mungkin isi pembicaraannya menghasilkan sesuatu yang bersifat mengagungkan AKU, maka sangat mungkin mendekati salah pemaknaan aku sebagai sang pemilik.....
Persiapan yang dilakukan untuk menuju pertemuan sangat rumit, pergi ke salon mematut diri, sibuk memilih sepatu dan pakaian yang paling cocok, belum lagi asesorinya yang terbilang tanpa bilangan. Sebuah pertemuan dengan biaya mahal, maka yang diingat dan dituju adalah memamerkan apa saja yang sudah dilakukan untuk menuju pertemuan tersebut dan berharap mendapat respon dari yang ditemui.

Dari kedua tempat kongkow-kongkow ini, sebenarnya yang dapat memberikan kebahagiaan hakiki, dapat dipastikan tempat kongkow-kongkow fakist lebih menjanjikan kebenaran hakiki. Mengapa demikian? dengan jawaban pasti bahwa tempat nongkrong dengan biaya murah lebih mendekatkan seseorang dari rasa nothing to loose, maka rasa yang di bawa dan merasuk ke bawah sadarnya adalah keiklasan. Pembicaraan tentang aku menjadi kosong, dan yang ada merupakan pembicaraan tentang apa, mengapa, dan bagaimana hidup dan kehidupan, jagad, dan lain sebagainya tentang alam semesta. Decak kagum pada umumnya dipersembahkan untuk yang membuat hidup dan kehidupan, yang merancang alam semesta, dan yang memainkan jagad. Sebuah pemahaman antara pencipta dan yang diciptakan dengan cara pembandingan yang sangat luas, tanpa batas, dan tak terhingga.

Sebaliknya, tempat kongkow-kongkow dengan biaya tinggi, lebih mendekatkan pembicara dan pembicaraannya dengan hal yang sangat kerdil, tentang siapa dan apa, selalu dikaitkan dengan benda-benda yang pada suatu saat out of date, dan harus diganti dengan lainnya, dan seterusnya. Kekaguman dan sekaligus penghargaan tertinggi diberikan kepada sesuatu yang ada di sekelilingnya, sesempit itulah keheranan dan ketidak percayaan dilontarkan. Pemahaman antara pencipta dan ciptaan menjadi lebih sempit, hanya sebatas milikku adalah yang menempel di diriku. Jika tidak dapat mengendalikan dan menenteramkan diri sendiri, maka tidak tertutup kemungkinan terjadi pertikaian di dalam diri, dengan demikian bukan sesuatu yang mustahil jika berbagai penyakit psikosomatik menjangkit.

Psikosomatik dapat dijabarkan dengan bahasa fakist, seperti ini:
Tentang kepemilikan misalnya, ini milik siapa? baik hand phone, android, komputer, perhiasan, dan pakaian punya dua peluang jawaban, satu untuk aku kerdil (makhluk) satu lagi aku besar (khalik).
Tentang merek seperti misalnya destro, planet hollywood, mall, kafe, dan lain sebagainya juga mempunyai makna ganda untuk makhluk kerdil dan untuk khalik luas.
Tentang buatan atau merek, misalnya gucci, italia, jaguar, audi, dan lain sebagainya juga mempunya makna makhluk dan khalik.
Perjalanan bathin seperti ini, sebuah perjalanan yang tetap menyambungkan sesuatu dengan cara mengkaitan antara makhluk dan khalik, membutuhkan energi ekstra luar biasa, karena yang dibutuhkan adalah tetap fokus. Menjaga kondisi panca indra tetap fokus dapat dilakukan dengan hanya mendengarkan perintah dari dalam yaitu aku. Kemudian mata melihat sebagai informasi balik (feedback kepada aku) dengan kecepatan yang luar biasa. Percakapan antara aku dan diriku menjadi suatu rangkaian kalimat yang jika dibaca secara keseluruhan mengandung makna.
Jika terbalik, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi tabrakan kepentingan, yaitu antara kepentingan aku khalik dan aku makhluk, antara yang dipimpin dengan yang memimpin. Sumber kekacauan, tidak lain dan tidak bukan jika dan hanya jika mulut ikut berperan.

Lalu apa peran mulut dalam hal ini?
Mulut ya dipakai untuk memasukkan makanan dan minuman.
Hidung?
dipakai untuk memasukkan udara ke paru-paru.
Dengan penyatuan keduanya, terlahir energi yang dipakai untuk membuat fikiran fokus.

Lalu mengapa fikiran tidak dapat fokus?
karena terjadi pertikaian antara sesuatu yang masuk dari mulut dan dari hidung. Udara yang dari hidung pasti dijamin kekhalalannya, nah makanan perlu dipastikan kemudian. apalagi jika udara sudah tidak bebas lagi, seperti melewati alat pengkondisian, tentu harus dipastikan pula kekhalalan alat tersebut.

Inikah yang dimaksud doa tak didengar?
kenapa bismillah tidak membawa berkah?

Ya......
karena memang sudah jamannya.....
sepanyol menang.....
separuh....nyolong.....

maksudnya?
nah....gue beli dengan niatan bersih
tapi....yang jual monopoli....
aku harus bayar royalti....

maksudnya apa?
ini....
notebook yang aku pake.....
iya kenapa?
programnya ilegal katanya.....

yah...sak singo-singo....
SHIN...GO....
mo ada yang denger dan ngerti .....monggo
mo ada yang komplain dan menangkap aku sebagai pembajak ya silahkan, alamatku juga sudah jelas

aku cuma nunggu digerebek sama KPK....
siapa tahu malah pemerentah ngasih aku program yang halal
duh....
nasib....
nasib......

PERSIB?.....
VIKING dung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar