Selasa, 10 Juli 2012

IZDIL: MUIZ dan MUDIL, FAIZ yang ADIL

Ya MUIZ ya MUDIL.....kamu faiIZ kamu aDIL.....
begitulah cara acak dan kaca bercanda. Acak mewakili kelompok muthian, sedangkan kaca merupakan wakil dari kelompok aba'an. Sebuah kalimat yang meluncur dengan manis yang keluar dari bibir mungil seorang anak manusia ketika mengingat ibunya.
Menyatunya acak dan kaca membuat irama hidup lebih bermakna, dialah IZDIL.
IZDIL mencoba mempertemukan muthian dan aba'an dalam jalinan kasih, kebersamaan, bersamanya syariat dan hakikat.
IZDIL berfikir sejenak, apakah ini yang dimaksud dengan syahadat adam tunggal?
sebuah syahadat yang meyakini bahwa syariat dan hakikat harus beriring, bersama.
seperti inikah pemaknaan AKU khalik dan aku allah?

Kecepatan dan ketepatan memindahkan AKU allah dan aku manusia merupakan kunci sukses menjalani hidup secara tepat. Meniti shiratal mustaqim dengan jujur, merupakan cara meluncurkan pesawat raga yang hanya satu ini, maka andaikata diluncurkan hasilnya tetap akan mulus.

Ketika melakukan, maka aku makhluk bersama allah.....
ketika bertanggungjawab maka aku ALLAH melindungi makhluk.....

Konsep ini yang dilakukan di pedalaman, sehingga kata yang tepat untuk mewakili keduanya adalah sebutan KAMI. misalnya contoh: kami melakukan ini....itu.....(artinya segala sesuatu yang dihasilkan adalah karya ku dan allah)
inilah terjemahan doa
allah menuntun setiap langkahku
allah berada di ujung jemariku
allah menjadi penglihatanku
allah menjadi pendengaranku
allah berada di ujung lidahku
dan allah bersemayam di dadaku......
aku makhluk kecil, tersimpan di dada allah...

Tatkala memulai melakukan, maka aku mahkluk berada di dalam, raga membimbing sebagai allah.

Ketika harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu
aku khalik bertanggungjawab atas semua langkah yang dilakukan oleh aku makhluk
maka aku yang di dalam sangat maha.....
maka aku memerintahkan raga ....
untuk bertanggungjawab...

Ketika mengakiri kehidupan, maka AKU berkata ....ya aku salah, ya aku harus mengembalikan dunia ini, ya aku harus berbelas kasih terhadap siapa saja, ya aku harus jujur mengatakan bahwa aku tidak boleh dzalim terhadap raga yang harus terseok-seok.....mengumpulkan bukti.....

AKU yang di dalam ceruk adalah yang maha bijaksana, maha adil, maha mengetahui apa yang diinginkan .....

Memainkan, peran ganda sebagai khalifah fil ard inilah yang sering masih suka tertukar.....
maka timbullah kekacauan.....
Dengan banyak berlatif, pada akhirnya seseorang pasti dapat mencapai posisi tersebut.
inilah yang dimaksud menaiki tangga makrifat, setiap makhluk.
uniq....
shalat TAOBAT.....
apakah ajaran TAO sebagai oBAT untuk membersihkan luka CERUK?
rahasia weling njeng rasul: belajarlah sampai kenegeri CINa?
apa sebenarnya yang dilihat oleh njeng rasul waktu itu?

Tao mengatur irama keselarasan
antara makhluk dengan khalik
antara makhluk dengan sesama makhluk

hanya leluhur kita yang mempunya istilah langit-langit untuk CETAK, langit-langit juga untuk plafon, langit untuk udara......
dengan merasakan langit-langit kita dapat melihat langit di luat menembus langit-langit yang bolong.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar