Sabtu, 05 Mei 2012

Rainbow lasting beauty

   Terkadang makhluk itu lupa walau dia bisa membaca.
Padahal yang selalu ditanyakan adalah apakah engkau tidak mendengar dan melihat.

Yang melata dan berjalan di muka bumi bertasbih
Bayangan pun sujud.

Mungkin jaman memang sudah tertutup.
Terkunci mati.
Tak tahu tujuan pergi.

Bayangan tak bisa lagi sujud kebumi.
Bumi dimana seharusnya bayangan melekat dengannya.

Mari kita membaca tulisan tangan bayangan
Nasib bayangan kini, terpaksa harus menempel di gedung pencakar langit dan gedung tinggi
Di trotoar,
Di paving blok,
Dan di aspal.
Bayangan tak lagi dapat menembus inti bumi dengan caranya
Karena rahasia inti bumi telah dikuasai

Kilau permata telah membuat silau
Kitab didengar tapi tak dilaksanakan
Kitab hanya menjadi bahan olok-olokan di ranah diskusi
Entah apa yang dicari
Mencari dengan caranya sendiri

Mencari kenikmatan di tempat lain
Merangsek ke perut bumi
Padahal ada tempat yang patut untuk mendapatkan kenikmatan
Hamparan muka bumi dan di bawah langit

Itulah hakekat sodomi
Semakin marak penjarahan
Semakin menjamur pelaku sodomi
Semakin legal pembalakan,
Eksploitasi mata air,
Penutupan permukaan tanah
Semakin ngetren gurah vagina

Penjarah perut bumi memaki pelaku sodomi
Pembalak mencibir pelaku gurah
Bukankah memaki adalah perbuatan keji?
Dan mencibir adalah perbuatan munkar?

Maka berlaku hukum: Kebaikan datangnya dari Allah, dan semua kesalahan berasal dariku

Harus disadari
Siapa yang engkau sebut Allah
Dan Siapa yang engkau sebut aku?

Bukankah Allah lebih dekat dari urat nadi?
Pertanyaan ini hanya bisa dibongkar oleh orang yang yakin
Seperti menemukan jawab mana lebih dulu telor apa ayam
Sampai pada batas kesadaran
Tiba datangnya masa

Sodom dan Gumorah
SODOMi dan GURAH Vagina?

Sodomi
Perut bumi terus dihajar
Gurah vagina
Permukaan bumi terus dikuret

Nah....loe....nah....loe...
Koyok gabah diinteri.....
Mbah marijan sujud di kawah merapi
Sing ga yakin mengko koyok iwak teri....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar