Jumat, 11 Mei 2012

SUKHOI: SUKses cHOI

Dalam rangka membangun negeri MAKWAH yang baru, penghulu fakist
mencanangkan wajib belajar. Kewajiban ini sangat diperlukan untuk membekali
rakyatnya supaya tidak dikadalin seperti bangkrutnya negeri fakir. Dibutuhkan
rakyat yang cerdas untuk menjaga stabilitas keberlangsungan hidup dan
kehidupan negeri MAKWAH.

Dasar ideologi negeri MAKWAH adalah kitab 21, yaitu satu tujuan hidup:
Bersatu dengan tuhannya. Bagaimana penjabarannya?
Mari kita ikuti kuliah tersebut.

Kejadian di jagad pewayangan, adalah contoh kasus yang dapat dipakai
sebagai materi pelajaran. Seperti contoh dalam dunia kesehatan, kasus
PONADI dengan batu anehnya, merupakan pelajaran berharga bahwa
tidak ada kaitan antara penyakit, rasa sakit, dan penyembuhan. Penghulu fakist
mencoba meluruskan tentang bab isi kitab: jangan mengharamkan yang halal,
dan jangan menghalalkan yang haram.

Bahwa yang ada di muka bumi dan di bawah langit itu halal untuk dinikmati
manusia, langit untuk malaikat, dan isi bumi diperuntukkan bagi makhluk
yang bernama jin.

Ingat, awal mula digunakan celana jean adalah bagi pekerja tambang.
Apa sesungguhnya pesan yang ingin disampaikan?
CELANA JEAN= CELAAN JEAN (jin mencela, karena tempat hidupnya diusik.
Dengan terus manusia merangsek ke perut bumi, logika sederhananya adalah
semakin banyak wilayah jin yang digusur. Penggusuran jin dari makomnya
berakibat jin berada di wilayah manusia, sesuai dengan hukum kekekalan masa.

Semakin mendunia jean, bertanda semakin merajalela pula jin. Tentu saja, selera,
cara hidup, dan kebiasaan jin dan manusia berbeda. Bagi jin, apa yang ada di
muka bumi bukan seleranya. Dampak langsungnya, hampir semua yang
disiapkan di muka bumi tidak menarik lagi bagi manusia jadi-jadian. Wal hasil,
ada saja yang dicela, karena makan ini dan itu menyebabkan sakit,
karena melakukan ini dan itu menjadi sehat. Oleh karena itu, demi melek
bathinnya, maka penghulu fakist menggunakan manusia percobaan untuk
membuktikannya, seperti para dokter menggunakan kelinci untuk percobaan.
Sebagai contoh, setelah fitness, setelah becam, ya mati juga.
Bahkan menterinya yang bisa dikatakan empu dalam masalah kesehatan juga
tidak dapat melawan penyakitnya, dan menahan pertemuan dengan khaliknya.

Hubungannya dengan PONADI?
Tidak ada hubungan antara sakit, penyakit, obat, dan makanan. Makanan
benar obat lapar, minumam benar obat haus, bagi yang lemah. Masing-masing
adalah makhluk yang berdiri sendiri, kapan dia harus datang, kapan dia harus
pergi, silih berganti sesuai pengaturan trafiknya.
Hubungannya dengan ponadi dan batunya, batu itu adalah alat sang maha
pengatur trafik antara makhluk sakit dan sembuh, anggap saja pengobatan masal.
Jadi?
Ya tidak perlu dibahas batunya, tapi bahaslah kenapa sampai tuhan turun tangan
memberi layanan pengobatan gratis, kemana saja khalifah fil ard?
Alih-alih, bukannya nyadar malah melarang dan membekukan kegiatan amal
tuhan.

Apa sekarang yang ditunjukkan dengan adanya pesawat sukhoi?
Penghulu fakist ingin mengajarkan bahwa warga tidak diperkenankan ikut-ikutan
terlena dengan ajaran yang disebarkan oleh kelompok 12. Warga diharapkan
sadar, kembali ke khitoh, ajaran dasar leluhur yaitu perjalanan ini tujuannya
menyatu dengan leluhur.

Tak patut kita berkata dan menyebut nama tuhan satu, tapi ujungnya kalau
yang diyakini bahwasannya yang baik itu bisikan malaikat, dan yang buruk itu
bisikan syetan. Terus, tuhan ada dimana? Kapan tuhan berbisik?

Maka sukhoi melesat, ke 1: semua SELAMAT (SELnya MATA hati).
Yang ke 2: ajur mumur menghantam TEBING (TEntukan, pembimBING).
Yang ke 3: masih rahasia, karena semester belum berakhir.

Sebagai penutup kuliah pertama ini, penghulu fakist menutup isi perkuliahan
dengan manis: semua dosa diampuni kecuali ......
Tak perlu di teruskan, karena semua warga telah paham.

Tak perlu berteriak,
Karena tuhan tak pekak.
Tak perlu menghakimi,
Karena tuhan punya cara sendir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar