Jumat, 01 Juni 2012

PENTING GA PENTING

Sambil ngopi, dalam suasana keheningan seperti suasana di kampung MAKWAH, kepala kampung negeri antah berantah mencoba membuka obrolan tingkat tinggi. Tema yang coba diusung adalah masalah fondasi perekonomian kampung antah berantah. Sejenak sebelum mengemukakan pendapatnya, kepala kampung mencoba membuka wawasan para punggawa kampung mengenai tugas utama mereka diberi (given) kampung dengan potensi keanekaragaman. Dua musim yang relatif cukup stabil, gugusan kepulaun yang relatif cukup labil, dan lautan. Yang tak kalah penting, penjagaan wilayah tersebut langsung oleh tuhan melalui pengawalan malaikatnya. Ini bukan suatu kebetulan, tapi kebenaran yang tetap terjaga sepanjang masa.

Jika taoisme disampaikan tuhan melalui budha sedang bertapa di bawah pohon atas kemauannya (mengasingkan) diri, maka pancasilaisme dititipkan tuhan kepada soekarno di bawah pohon sukun melalui pengasingan. Kesamaannya adalah sama-sama terasing supaya ada ruang bagi tuhan bicara dengan dirinya sendiri melalui saksi soekarno. Kenapa dipilih pulau ende untuk melakukan kontemplasi, tentu ada alasannya seperti penggantian nama dari koesno menjadi soekarno karena sakit.

Berhubung kampung negeri antah berantah ingin berkiblat ke kampung MAKWAH yang dikomandani penghulu fakist, maka cara mengulas setiap kejadian juga menggunakan pakem kampung fakist. Pertama, mengeluarkan kartu tarot (ntar otak ma ototnya), kemudian membuka kartu KOESNO SAKIT SELAMAT ganti nama SOEKARNO, belajarnya di bawah pohon SUKUN, di pulau ENDE.

KOESNO....KOESMO....SOEKMO
SAKIT..............................SAKTI
SELAMAT........................SELnya MATa hati
SUKUN.............................Syeh yang teKUN
ENDE...........END.............akhir

jawaban: SOEKARNO......SOEKAR?......NO

Kejadian pas tanggal satu
Terpisah di dalam BUDHI menggunakan BATIK
              di luar YUDHA menggunakan JAS

Pas silahkan memlilih, kapal nuh menggunakan motherboard di dalam atau di luar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar